Sunday, November 3, 2013

Sweeping Demo Buruh

Reaksi pertama saya adalah... Ini orang pada gila ya?

Maafkan reaksi saya kalau terdengar kasar dan berlebihan. Akan tetapi saya masih tidak habis pikir mengapa ada orang yang bisa melakukan hal semacam ini. Dan yang lebih saya tidak mengerti adalah mengapa hal semacam ini dibiarkan saja terjadi?

Sweeping demo buruh.

Yang dimaksud dengan sweeping demo buruh bukanlah aksi anti demokrasi yang dilakukan pemerintah sehingga para buruh tidak lagi bisa berdemo. Sweeping demo buruh adalah tindakan anarkis para pendemo yang melakukan sweeping di perusahaan-perusahaan yang buruhnya tidak ikut berdemonstrasi. Orang mau bekerja kok dilarang?

Saya rasa inilah mental rakyat bawah kita.

Beberapa waktu lalu saat para produsen tahu dan tempe melakukan demonstrasi karena naiknya harga kedelai, serikat pengusaha tahu dan tempe juga melakukan aksi serupa. Mereka merusak dan menghancurkan usaha milik pengusaha tahu dan tempe yang lain, yang tidak ingin ikut berdemo bersama mereka. Tidak ada tindakan apapun yang dilakukan pemerintah untuk menghukum orang-orang yang bertindak anarkis ini. Tidak ada tuntutan hukum yang dilakukan oleh pengusaha yang dirugikan. Padahal jelas-jelas yang mereka lakukan ini adalah tindakan pidana (pengerusakan, tindakan tidak menyenangkan dll).

Orang-orang ini mengatasnamakan demokrasi. Mereka berdemo dan meminta untuk dibiarkan berdemo atas nama kebebasan berpendapat. Mereka ingin dimengerti saat mereka berpendapat bahwa satu-satunya cara untk meningkatkan taraf hidup mereka adalah dengan menuntut kenaikan gaji. Tapi mereka tidak mengerti orang lain (buruh lain) yang berpendapat bahwa daripada berdemo minta naik gaji tapi akhirnya malah kehilangan upah harian, lebih baik bekerja sungguh-sungguh dan dapat gaji betulan. Mereka tidak menghargai orang yang memilih untuk bekerja dengan tenang, supaya perusahaan mereka tidak tutup karena tekanan biaya dan akhirnya malah melakukan PHK besar-besaran.

Kebebasan berpendapat dari mana?

Mereka minta kebebasan berpendapat namun tidak menghargai orang lain yang berbeda pendapat dengan mereka? Mengatai orang lain kapitalis tapi tidak menyadari bahwa tindakan mereka berdemo dan sweeping semacam ini tidak ada bedanya dengan buruh-buruh pada jaman PKI berjaya dulu? Ya... Mari belajar sejarah lagi, karena saya tidak mau bicara banyak mengenai hal ini. Yang pasti pada jaman PKI dulu, pabrik kakek saya disuruh berhenti produksi karena buruh-buruhnya diharuskan ikut demo oleh serikat buruh yang didukung partai. Ga ada bedanya sama jaman sekarang, kan?

Ini kata saya...

Silakan sweeping, silakan demo. Jangan salahkan perusahaan melakukan PHK besar-besaran.

Yang demo meminta karyawan yang di PHK di pekerjakan kembali, berikan saja pekerjaan kalian pada mereka yang di-PHK kalau kalian mau dibilang setia kawan.

Yang sudah kehilangan pekerjaannya karena perusahaan yang mereka demo sekarang pindah ke Vietnam, silahkan kasih makan anak istri pake angin, karena batu pun sekarang tidak gratis lagi.

Yang takut perusahaanya tutup, berhenti demo. Kerja. Kasih tahu teman-teman kalian yang demo itu supaya tutup mulut. Mau jadi pengangguran jangan ngajak-ngajak, karena kalian punya anak istri dan orang tua yang harus ditanggung.


Salam

No comments:

Post a Comment