Saturday, July 5, 2014

Saya Nyoblos Duluan, Nanti Kamu Nyusul...

Pilpres di London dilangsungkan hari ini, 5 Juli 2014. TPS nya di Indonesian Embassy. 

Saya nyoblos duluan ya.

Kamu nyusul 9 Juli nanti.


Sunday, June 29, 2014

Selebriti dan Blunder Kampanye

Menjelang pemilihan presiden, banyak selebriti ikutan turun ke lapangan dan berkampanye mendukung calon presiden yang mereka pilih (atau calon presiden yang tim suksesnya membayar mereka supaya jadi endorser capres yan ingin mereka menangkan). Saya tidak tahu seberapa jauh para selebriti ini, atau kampanye yang dilakukan oleh para selebriti ini mencerminkan visi dan misi capres di belakang mereka, tapi akhir-akhir ini muncul berita mengenai seorang selebriti yang membuat video kampanye kontroversial.

Ah, selebriti ini lagi... gumam saya waktu melihat dia ada di judul berita beberapa hari lalu.

Maklum, tinggal di luar negeri membuat saya agak sedikit terputus dengan berita artis Indonesia. Tapi setidaknya saya tahu dari masa lalu bahwa selebriti ini memang doyan bikin berita yang aneh-aneh. Kadang seolah ingin menunjukkan bahwa dia itu manusia superior yang lebih pandai dan lebih jantan daripada orang lain, tapi bagi saya... he's no more than a stupid dick.

Tentu saja ini pendapat pribadi.

Lalu, seperti apakah video kampanye yang dibilang kontroversial itu?

1. Video ini menggunakan lagu yang diciptakan dan dipopulerkan oleh band rock legendaris Queen, "We Will Rock You". Hanya saja, kata-katanya diganti sesuai dengan pesan kampanye yang ingin disampaikan kepada penonton video. Saat dikonfirmasi ke personel Queen, mereka mengatakan bahwa mereka tidak pernah menerima permintaan apalagi memberikan ijin kepada selebriti ini untuk menggunakan lagu mereka di video kampanye tersebut.
Selebriti yang berkecimpung di bidang musik, melanggar hak cipta musisi lain? What a fucktard.

2. Video ini bertemakan NAZI. Selebriti ini bahkan mengenakan baju yang diduga merupakan (replika?) dari baju seragam NAZI yang dikenakan oleh Heinrich Himmler. Bagi yang belum tahu siapa Heinrich Himmler bisa browsing di internet, atau setidaknya membuka wikipedia untuk menambah informasi. Tapi singkatnya, Henirich Himmler adalah tangan kanan Hitler yang dianggap bertanggung jawab mengenai "The final solution", yaitu pembantaian/genosida terhadap musuh-musuh NAZI.
Asal tahu saja, yang dibantai NAZI bukan hanya etnis yahudi, namun juga warga Polandia, Ukraina, tawanan perang Rusia, kaum Gispsi / Romany. Menggunakan tema NAZI tidak hanya menyakiti perasaan orang Yahudi saja. Menurut saya, ini sangat tidak pantas dan sangat tidak peka.

Awalnya saya tidak terlalu peduli mengenai hal ini. Saya pikir kampanye ini sudah cukup memalukan dibahas di dalam negeri. TAPI, seorang wartawan TIMES menulis tentang video ini dan sekarang masyarakat dunia tahu betapa bodoh, jahat dan tidak pekanya orang indonesia. Wow...

Tapi, apakah ini dapat dikategorikan sebagai blunder kampanye?

Hm... Saya tidak tahu.

Meskipun bagi saya dan teman-teman saya ini jelas sebuah blunder kampanye, tapi sebagian besar orang Indonesia tidak sepintar itu. Mereka tidak tahu apa efek video ini bagi Indonesia di mata internasional, mereka tidak tahu apa itu NAZI dan bahkan sebuah komen di facebook mengatakan:  "apa urusannya Indonesia dengan NAZI?". Orang Indonesia itu buta sejarah, dan sengaja dibutakan selama berpuluh tahun, sambil disusupi dengan ide-ide kebencian selama orde baru.

Selebriti kacangan berseragam NAZI di video kampanye sambil mencomot karya orang lain? Oh... #akurapopo....



Friday, June 20, 2014

Perlukah Kolom Agama Dihapus Dari KTP?

Jawaban singkat dari saya sih "Perlu!!" tapi, saya rasa bukan itu jawaban yang pas buat ditulis di blog ini. Kurang panjang lebar, gitu ceritanya...

Yang gonjang-ganjing pemilihan calon presiden di Indonesia, yang ribut-ribut karena media yang nggak bosan-bosannya ngomporin. Inilah kenapa saya setuju kolom agama dihapuskan dari kartu tanda penduduk kita.

Pasangan calon presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla, mengatakan bahwa kalau mereka terpilih menjadi presiden, maka mereka akan menghapuskan kolom agama di KTP. Alasan mereka cukup jelas dan gamblang: bahwa kolom agama di KTP telah berkian-kian tahun menyebabkan banyak penduduk Indonesia didiskriminasi karena agama yang tercantum di KTP mereka. Terutama yang agamanya tidak mayoritas. 

Memang betul ada peraturan yang mengatakan bahwa kolom agama boleh dikosongi. Tapi kalau beda agama aja berdampak diskriminasi, bagaimana yang kolom agamanya dikosongi? Bisa-bisa bukan cuma didiskriminasi tapi malah sekalian digebukin. 

Enam agama utama yang diakui di Indonesia, bukanlah agama asli Indonesia. Indonesia punya warisan lokal yang malah sekarang tidak diakui sebagai agama di negeri sendiri. Kejawen misalnya, malah dikatakan musyrik atau menyembah berhala karena kepercayaan mereka. Dengan kolom agama di KTP, orang yang mempercayai Kejawen tidak bisa menulis Kejawen di kolom agama (karena tidak diakui), dan pilihan lainnya adalah mengosongi atau menggantinya dengan agama lain yang bukan agamanya. 

Diskriminasi banget kan?

Di negara-negara maju pertanyaan: apa agamamu? bukan cuma tidak lazim, namun bahkan bisa cenderung dianggap tidak sopan. Kolom agama sudah lama dihapus dari formulir-formulir, dan kartu identitas karena dianggap rawan diskriminasi. Kecuali untuk kepentingan survey dan sensus, hampir tidak pernah saya mendapati pertanyaan-pertanyaan seperti: agama, ras atau etnisitas. 

Jadi, saya setuju kalau kolom agama dihapus dari KTP. Kamu juga dong...